cara mendidik anak menjadi sholeh
Keyword: Cara Mendidik - Sholeh Dan Sholehah - Cara Menjadi Sholeh. Skip to content. LOGIN. Kategori. BUSANA. BUSANA DEWASA. CARDIGAN; CELANA; COUPLE; GAMIS; SETELAN SYAR'I; TUNIK; OLAHRAGA; KOKO; BUSANA ANAK. Cara Mendidik Anak Agar Sholeh Dan Sholehah. Posted on 8 Agustus 2021 8 Agustus 2021 by Eris Riswandi. 08 Agu.
Berikut5 Cara mendidik anak menjadi sholeh dan sholeha 1. Mengajarkan Tauhid Tauhid adalah landasan Islam yang paling penting. Oleh sebab itu, mengajarkan pendidikan tauhid pada anak merupakan kewajiban yang mutlak dan paling utama. Sebagaimana Luqman telah mengajarkan tauhid kepada anaknya yang disebutkan dalam Al Qur'an surat Luqman ayat 13.
Perintahkan anak kalian untuk melakukan shalat saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka apabila berusia sepuluh tahun, lalu pisahkan ranjang di antara mereka. " [HR. Abu Daud, no. 495, dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 5868]
Untukitulah, beberapa poin dibawah ini akan dapat membantu ibu dan orangtua dirumah mendidik dan mengasuh buah hati anda agar tumbuh menjadi seseorang yang memiliki akidah dan akhlak yang baik sehingga mereka bisa menjadi anak yang shaleh dan shalehah seperti yang ibu harapkan. 1. Berikan Contoh yang Baik
Muslim Orangtua mana yang tidak mau mempunyai anak-anak yang sholeh dan sholehah. Oleh karena itu, orangtua juga harus memiliki perbekalan agar bisa memberikan pendidikan agama yang sempurna bagi anak-anaknya. Karena, mendidik anak merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab orangtua yang cukup penting. Salah satu cara yang dapat dilakukan
những tên ám ảnh đang cố ăn thịt tôi. Sudah menjadi kewajiban bagi orang tua mendidik anak-anaknya, bahkan sejak dari dalam kandungan. Sebab, masa depan mereka sebagiannya bergantung pada pola asuh yang diberikan, asuh yang keliru dapat mempengaruhi mental anak. Misalnya selalu menuruti kemauan anak, tanpa disadari hal tersebut dapat membuat anak menjadi manja. Mereka akan malas berusaha dan selalu bergantung pada orang tuanya ketika besar psikolog Amy Morin, LCSW, masyarakat modern saat ini menawarkan keuntungan yang membuat pengasuhan anak terasa lebih mudah. Tetapi pada saat yang sama, era digital sebenarnya bisa membuat orang tua lebih sulit untuk membesarkan anak-anak, terutama untuk mengatasi tantangan anak terbentuk oleh lingkungan di mana mereka tinggal. Ayah dan Bunda mungkin perlu mencoba gaya parenting lain, misalnya menanamkan nilai-nilai Islami dalam mendidik buah hati, yang dibahas secara lengkap sebagai dalam Islam sendiri, pendidikan usia dini merupakan pijakan pertama bagi manusia untuk dapat menentukan langkah awal hidupnya. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis shahih“Setiap bayi yang terlahir dilahirkan dalam keadaan fitrah Islam maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, Nashrani, atau Majusi” Bukhari.Berikut 5 Cara mendidik anak menjadi sholeh dan sholeha1. Mengajarkan TauhidTauhid adalah landasan Islam yang paling penting. Oleh sebab itu, mengajarkan pendidikan tauhid pada anak merupakan kewajiban yang mutlak dan paling Luqman telah mengajarkan tauhid kepada anaknya yang disebutkan dalam Al Qur’an surat Luqman ayat 13. Allah SWT berfirmanوَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌArtinyaDan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, “Wahai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah, sesungguhnya kesyirikan itu merupakan kezaliman yang besar.” QS. Luqman 13.2. Mengajarkan adab dan akhlakPendidikan dalam keluarga merupakan madrasah pertama dan utama bagi perkembangan anak, merupakan tempat pertama dalam memperoleh sesuatu, salah satunya adab dan akhlak yang dapat dijadikan pondasi bagi anak dalam berinteraksi dengan lingkungan mereka banyak macam adab, etika, dan akhlak yang dapat diajarkan pada anak. Misalnya adab dan akhlak kepada Allah SWT tidak berlaku syirik, adab dan akhlak kepada Rasulullah melaksanakan sunah-sunahnya, serta adab dan akhlak kepada sesama Mengajarkan ibadahMemperkenalkan agama pada anak sedari dini adalah suatu hal yang penting. Ini dapat dilakukan dengan cara selalu menyertakan anak dalam kegiatan-kegiatan ibadah. Allah SWT berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 21لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗArtinya“Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah”QS. Al-Ahzaab 21.Jika anak terbiasa beribadah sejak dini maka kebiasaan itu bisa terbawa sampai mereka tumbuh Bersikap lemah lembut sekaligus tegasOrang tua perlu bersikap lembut dan mengasihi anak mereka namun adakalanya perlu juga bersikap tegas dalam mendidik dituntut bisa menjadi pemimpin bagi anak, Ayah dan Bunda harus bisa juga menjadi teman yang penuh kasih sayang bagi buah hati. Misalnya mengajak bermain, bercanda, dan mencium sebagai bentuk kasih Bersikap adilOrang tua harus bersikap adil kepada semua anak-anaknya. Terkadang, tak sedikit orang tua yang memiliki sikap yang berbeda pada salah satu atau sebagian anak dibandingkan anak-anak lainnya, baik dalam hal materi maupun non materi, sikap seperti itu tidak mencerminkan atau tidak memberikan contoh yang baik pada anak sebab akan ada anak yang merasa tidak disayangi dan tersisihkan. Dikisahkan dari Nu’man bin Basyir, bahwa bapaknya Basyir bin Sa’ad telah memberikan seorang hamba sahaya, kemudian disampaikan kepada Rasulullah Rasulullah SAW bertanya kepada Basyir “Apakah seluruh anakmu engkau berikan sama seperti ini?” Basyir menjawab, “tidak.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Kembalikanlah!” HR. Bukhari & Muslim.Jasa pengetikan per lembar murah dan cepat, 24 jam
Teks Jawaban anak merupakan kewajiban orang tua. Allah Ta'ala telah memerintahkan dalam Al-Quran, begitupula Rasululllah shallallahu alaihi wa sallam dalam haditsnya. Firman Allah Ta'ala, ياأيهاالذينآمنواقواأنفسكموأهليكمناراًوقودهاالناسوالحجارةعليهاملائكةغلاظشدادلايعصوناللهماأمرهمويفعلونمايؤمرون سورةالتحريم 6 "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." QS. At-Tahrim 6 Imam Ath-Thabari dalam tafsirnya tentang ayat ini berkata, "Wahai orang yang benar keimanannya terhadap Allah dan Rasul-Nya, 'Peliharalah diri kalian,' Hendaklah satu sama lain saling mengajarkan sesuatu yang membuat kalian dapat berlindung dan terhindar dari neraka, yaitu apabila mereka beramal dalam ketaatan kepada Allah. Sedangkan firman-Nya 'Dan lindungi keluarga kalian dari neraka.' Maksudnya adalah ajarkan keluarga kalian amal ketaatan kepada Allah yang dapat melindungi mereka dari api neraka. Tafsir Ath-Thabari, 28/165 Al-Qurthubi berkata, "Muqatil berkata, ini merupakan hak yang menjadi kewajiban terhadap dirinya, anaknya, keluarganya dan budaknya. Ilkia berkata, 'Kita wajib mengajakan agama dan kebaikan terhadap anak-anak kita, atau adab apa saja yang tidak dapat mereka tinggalkan. Sebagaimana firman Allah Ta'ala, وأْمُرأهلكبالصلاةواصطبرعليهاسورةطه 132 "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya." QS. Thaha 132 Atau juga sebagaimana firman Allah Ta'ala kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, وأنذرعشيرتكالأقربين سورةالشعراء 214 "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat," QS. Asy-Syuara 214 Juga terdapat dalam hadits مروهمبالصلاةوهمأبناءسبع "Perintahkan mereka anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat saat mereka berusia tujuh tahun." Tafsir Al-Qurthubi, 18/196 Seorang muslim, siapapun dia, adalah orang yang mengajak kepada jalan Allah Ta'ala, maka jadikanlah orang yang pertama mendapatkan dakwahnya adalah anak-anak dan keluarganya, kemudian orang-orang berikutnya. Allah Ta'ala, saat menugaskan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk berdakwah, Dia berfirman kepadanya, "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat," QS. Asy-Syuara 214, karena mereka adalah orang yang paling berhak mendapatkan kebaikan dan kasih sayangnya. وجعلالرسولصلىاللهعليهوسلممسؤوليةرعايةالأولادعلىالوالدينوطالبهمبذلك Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga menjadikan perawatan anak sebagai tanggung jawab orang tua dan menuntut mereka untuk itu. Dari Abdullah bin Umar, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, " كلكمراعوكلكممسئولعنرعيتهالإمامراعومسئولعنرعيتهوالرجلراعفيأهلهوهومسئولعنرعيتهوالمرأةراعيةفيبيتزوجهاومسئولةعنرعيتهاوالخادمراعفيمالسيدهومسئولعنرعيتهقالوحسبتأنقدقالوالرجلراعفيمالأبيهومسئولعنرعيتهوكلكمراعومسئولعنرعيته " . رواهالبخاري 853 ومسلم 1829 "Semua kalian adalah pemimpin dan kalian akan ditanya tentang orang-orang yang kalian pimpin. Kepala negara adalah pemimpin, dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang bapak pemimpin dalam keluarganya, dan dia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang ibu pemimpin di rumah suaminya. Pembantu pemimpin terhadap harta masjiannya dan akan ditanya akan kepemipinannya. Dan saya mengira telah mengatakan, seseorang peminpin terhadap harta ayahnya dan akan ditanya terhadap kepemimpinannya. Masing-masing kalian adalah pemimpin dan akan ditanya terhadap kepemimpinannya" HR. Bukhari, no. 853, Muslim, 1829 Di antara kewajiban anda menumbuhkan sejak dini kecintaan terhadap Allah dan Rasul-Nya serta mencintai ajaran Islam. Hendaknya anda kabarkan bahwa Allah memiliki neraka dan surga. Neraka Allah sangat panas, bahan bakarnya dari manusia dan batu. Berikut ini sebuah kisah yang memiliki pelajaran; Ibnu Al-Jauzi berkata, "Ada seorang raja yang memiliki banyak harta. Dia memiliki anak tunggal wanita, tidak ada lagi anak selainnya, karenanya dia sangat mencintainya dan sangat memanjakannya dengan berbagai mainan. Hal tersebut berlangsung sekian lama. Suatu saat ada seorang ahli ibadah yang bermalam di rumah sang raja. Maka di malam hari dia membaca Al-Quran dengan suara keras, dia membaca, "Wahai orang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka, bahan bakarnya dari manusia dan batu." Sang puteri mendengar bacaannya, lalu dia berkata kepada para pembantunya, 'Hentikan dia.' Tapi para pembantunya tidak menghentikannya sehingga orang tersebut terus mengulang-ulang bacanya. Maka dia masukkan tangannya ke bajunya dan merobeknya. Lalu para pembantunya melaporkan kejadian tersebut kepada sang bapak. Maka sang bapak menemuinya seraya berkata dan memeluknya, "Apa yang engkau alami malam ini anakku sayang."Sang anak berkata, "Aku bertanya kepadamu demi Allah wahai ayah, apakah Allah Azza wa Jalla memiliki neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu?" Dia berkata, "Ya," Maka sang anak berkata, "Apa yang menghalangimu untuk memberitahu aku hal ini. Demi Allah, aku tidak akan memakan makanan lezat dan tidur di tempat yang empuk sebelum aku mengetahui dimana tempatku, di surga atau neraka." Shofwatu Ash-Shafwah, 4/437-438 Selayaknya anda menjauhkan mereka dari tempat-tempat keburukan dan kelalaian. Jangan biarkan mereka dididik dengan cara yang buruk, baik melalui televisi atau selainnya dan kemudian anda mengharapkan kesalehannya. Orang yang menanam duri tidak akan memanen anggur. Hendaknya pendidikan tersebut telah ditanam sejak kecil agar mudah baginya ketika dia sudah besar untuk memerintah dan melarangnya, dan mudah baginya untuk mentaati anda. Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiallahu anhuma, dia berkata, Rasulullah shallallah alaihi wa sallam bersabda, "Perintahkan anak kalian untuk melakukan shalat saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka apabila berusia sepuluh tahun, lalu pisahkan ranjang di antara mereka." HR. Abu Daud, no. 495, dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 5868 Akan tetapi hendaknya bagi pendidik untuk bersikap lembut dan santun, memudahkan dan akrab, tidak berkata kasar, berlaku keras dan mendiskusikan dengan cara yang baik. Hindari celaan dan caci maki hingga pukulan. Kecuali jika sang anak durhaka dan menganggap remeh perintah bapaknya, meninggalkan perkara yang diwajibkan dan melakukan perkara yang diharamkan. Ketika itu diutamakan bersikap namun tidak sampai menimbulkan bahaya. Al-Manawi berkata, "Seseorang yang mendidik anaknya ketika dia berusia balig dan telah berakal dengan pendidikan yang dapat mengantarkannya pada akhlak orang-orang saleh dan melindunginya agar tidak bergaul dengan orang-orang rusak, kemudian mengajarkannya Al-Quran, adab, bahasa Arab, kemudian dia memperdengarkan sang anak kisah-kisah dan ucapan para salaf, lalu mengajarkannya ajaran agama yang tidak boleh ditinggalkan, kemudian dia mengancam memukulnya apabila sang anak tidak shalat, semua itu lebih baik baginya daripada dia bersadaqah satu sha'. Karena jika dia mendidiknya, maka perbuatannya termasuk shadaqah jariyah, sementara sadaqah satu sha', pahalanya akan terputus. Sementara yang pertama tetap terus mengalir selama sang anak masih ada. Dan adab adalah makanan jiwa dan pendidikannya untuk akhirat kelak Jagalah diri kamu semua dan keluargamu dari api neraka.’ SQ. At-Tahrim 6. Penjagaan anda dan anak anda diantaranya dengan menashati dan mengingatkan api neraka. Meluruskan adabnya dengan berbagai macam pendidikan. Diantara adanya adalah memberi nasehat, hukuman, ancaman, pukulan, menyendirikan, memberikan pemberian, hadian dan kebaikan. Sehingga pendidikan jiwa agar menjadi jiwa yang bersih dan mulia bukan mendidik jiwa yang tidak disuka lagi tercela. Faidul Qadir, 5/257.’ Pukulan hanyalah sarana agar anak istiqamah, dia bukan merupakan tujuan, akan tetapi hanya digunakan jika sang anak terus menerus membandel dan menentangnya. Syariat telah menetapkan peraturan sanksi dalam Islam, dan hal itu banyak dalam Islam, seperti hukum zina, mencuri, menuduh berzina tanpa bukti dan sebagainya. Semuanya itu disyariatkan agar manusia istiqamah dan menghindari perbuatan buruk. Dalam hal inilah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berpesan untuk mengajarkan seorang bapak agar anak menurutinya. Dari Ibnu Abbas, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, " علقوا السوط حيث يراه أهل البيت ، فإنه أدب لهم " . رواه الطبراني 10 / 248 . والحديث حسّن إسنادَه الهيثمي في " مجمع الزوائد " 8 / 106 . "Gantungkan pecut di tempat yang dapat dilihat keluarga, karena itu merupakan pendidik bagi mereka." HR. Thabrani, 10/248 Hadits ini dinyatakan hasan oleh Al-Haitsami dalam Majma Zawaid 8/106 Al-Albany menyatakan dalam shahih Al-Jami, no. 4022, hadits ini hasan. Pendidikan anak hendaknya berimbang antara anjuran dan peringatan. Yang lebih penting dari itu semua adalah memperbaiki lingkungan tempat anak tinggal dengan mewujudkan sebab-sebab hidayah bagi mereka, yaitu dengan komitmennya pendidik dan pengasuh mereka yang tak lain adalah kedua orang tua mereka. Diantara metoda sukses para pendidik dalam mendidik anaknya adalah dengan mempergunakan alat rekaman untuk mendengarkan nasehat, kaset Al-Qur’an, khutbah, pelajaran para ulama’ dimana hal banyak sekali. Adapun buku-buku yang anda tanyakan untuk dijadikan referensi dalam mendidik anak, maka kami rekomendasikan beberapa buku berikut; 1-Tarbiyatul Athfal Fi Rihabil Islam Pendidikan Anak Dalam Islam, karangan Muhammad Nashir dan Khaulah Abdul Qadir Darwisy. 2-Kaifa Yurabbi Al-Muslim Waladahu Bagaimana Seorang Muslim Mendidik Anaknya, karangan Muhammad Said Al-Maulawi 3-Tabiyaul Abna Fil Islam Pendidikan Anak Dalam Islam, karangan Muhamad Jamil Zainu. 4-Kaifa Nurabbi Athfaalana Bagaimana Kita Mendidik Anak-anak Kita, karangan Mahmud Mahdi Al-Istambuli. Wallahua'lam.
- Mempunyai anak yang sholeh merupakan dambaan setiap orang tua muslim. Namun hal tersebut bisa ditentukan dari cara orang tua mendidik anak. Pola asuh atau cara mendidik orang tua kepada anak, akan menentukan kemana arah mereka, apakah menjadi anak sholeh atau sholeh, bahkan sebaliknya. Oleh sebab itu orang tua wajib mengetahui cara mendidik anak agar sholeh atau sholah. Agar di masa mendatang mereka tidak tersesat. Berikut cara orang tua mendidik anak sholeh atau sholehah. 1. Bangunkan saat subuh sejak balita Bangun saat waktu subuh, merupakan kegiatan yang berat untuk orang yang tidak terbiasa. Maka sebab itu akan anak Anda tidak telat sholat, biasakan untuk membangunkan mereka pada waktu ini. Sehingga akan menjadi kebiasaan yang baik untuk anak. Orang tua wajib mendidik anak seperti ini, agar menjadi sholeh dan sholehah. 2. Berikan lingkungan pergaulan dan pendidikan yang baik dan benar Lingkungan pergaulan dan pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kemana arah anak nantinya, maka orang tua wajib memilih lingkungan yang baik secara islami. Selain itu orang tua bisa mendidik anak dengan cara, menyekolahkan atau mengikutkan anak ke lembaga kegiatan TPA atau taman pendidikan Al-Quran. Agar nantinya menjadi sholeh atau sholehah. 3. Jangan egois Berikutny cara mendidik anak agar tumbuh sholeh atau sholehah adalah jangan egois. Orang tua merupakan sosok guru pertama bagi anak, maka jadilah teladan baginya, mereka akan meniru perilaku kebiasaan orang tuanya. Jangan hanya memerintahkan anak Anda untuk mengaji atau sholat berjamaah, namun orang tua tidak melakukannya, ini merupakan parenting yang salah. Orang tua tidak memberikan contoh yang baik bagi anak merupakan tindakan egois. 4. Safari masjid Bawalah anak Anda untuk mengunjungi masjid setiap saat, ajarkan dan kenalkan apa itu masjid, dan fungsinya. Maka jika hal ini terus diajarkan, anak Anda akan terbiasa mengunjungi masjid untuk beribadah, serta menjaganya. 5. Perkenalkan batasan aurat sejak dini Umumnya cara kita berpakaian sekarang merupakan kebiasaan sejak dini. Seorang anak jika dipakaikan baju ketat, tanpa jilbab sejak dini, maka akan terbawa hingga dewasa. Maka orang tua wajib mendidik anak agar berpakaian sesuai ajaran agama islam, sehingga menjadi sholeh atau sholehah. 6. Selalu membawa perlengkapan sholat Ajarkan pada anak saat menjelang waktu sholat tiba, agar ia senantiasa siap beribadah dengan tepat waktu. Siapkan perlengkapan mereka seperti sajadah, baju muslim, sarung dan peci. Nantinya mereka akan terbiasa melakukan ini. 7. Buatlah jadwal nonton TV Setidaknya orang tua bisa mendidik anak dari program televisi, seperti tidak memperbolehkan anak menonton tayangan yang tidak pada umur mereka. Ajarkan anak untuk menonton tayangan sesuai umurnya, seperti acara pendidikan, atau hiburan kartun yang mendidik. Hal tersebut bisa membuat mereka tumbuh dengan baik secara sholeh atau sholehah. 8. Ajarkan nilai islam secara langsung Orang tua yang baik akan mendidik anak mereka dengan mengajarkan nilai islam sejak dini. Ajarkan melalui cerita menarik agar mereka tertarik. Orang tua juga bisa memberikan pengetahuan akhlak islami kepada anak, sehingga si buah hati tumbuh sholeh atau sholehah. Demikian delapan cara orang tua mendidik anak agar menjadi sholeh atau sholehah.***
5 Cara Mendidik Anak Agar Menjadi Sholeh dan Sholehah Sesuai Ajaran Nabi dan Al-Qur’an Ayah/ Bunda, Sejak dini seharusnya anak sudah dididik dengan baik oleh orang tua. Dari rumah, anak sudah diajarkan akidah, akhlak, dan berbagai kewajiban ibadah. Pendidikan sebenarnya bukan hanya dituntut dari sekolah. Mendidik anak sudah semestinya dimulai dari lingkungan keluarga. Lihat contoh para salaf dan tuntunan Islam dalam hal ini. Dalam Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah 13 11 disebutkan, “Bapak dan ibu serta seorang wali dari anak hendaknya sudah mengajarkan sejak dini hal-hal yang diperlukan anak ketika ia baligh nanti. Hendaklah anak sudah diajarkan akidah yang benar mengenai keimanan kepada Allah, malaikat, Al Qur’an, Rasul dan hari akhir. Begitu pula hendaknya anak diajarkan ibadah yang benar. Anak semestinya diarahkan untuk mengerti shalat, puasa, thoharoh bersuci dan semacamnya.” Perintah yang disebutkan di atas adalah pengamalan dari sabda Rasul shallallahu alaihi wa sallam berikut ini. Dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya dari kakeknya radhiyallahu anhu, beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ “Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka“. HR. Abu Daud no. 495. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih. Baca Juga Kenali 3 Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil Kembali dilanjutkan dalam Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, “Hendaklah anak juga diperkenalkan haramnya zina dan liwath, juga diterangkan mengenai haramnya mencuri, meminum khomr miras, haramnya dusta, ghibah dan maksiat semacam itu. Sebagaimana pula diajarkan bahwa jika sudah baligh dewasa, maka sang anak akan dibebankan berbagai kewajiban. Dan diajarkan pula pada anak kapan ia disebut baligh.” Di atas telah disebutkan tentang perintah mengajak dan mendidik anak untuk shalat. Di masa para sahabat, mereka juga mendidik anak-anak mereka untuk berpuasa. Mereka sengaja memberikan mainan pada anak-anak supaya sibuk bermain ketika mereka rasakan lapar. Tak tahunya, mereka terus sibuk bermain hingga waktu berbuka waktu Maghrib tiba. Begitu pula dalam rangka mendidik anak, para sahabat dahulu mendahulukan anak-anak untuk menjadi imam ketika mereka telah banyak hafalan Al Qur’an. Begitu pula Rasul shallallahu alaihi wa sallam pernah mendidik Umar bin Abi Salamah adab makan yang benar. Beliau berkata pada Umar, يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ “Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah bacalah bismillah ketika makan. Makanlah dengan tangan kananmu. Makanlah yang ada di dekatmu.” HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022. Praktek dari Ibnu Abbas, ia sampai-sampai mengikat kaki muridnya yang masih belia yaitu Ikrimah supaya muridnya tersebut bisa dengan mudah menghafal Al Qur’an dan hadits. Lihat bahasan ini di Fiqh Tarbiyatil Abna’ karya Syaikh Musthofa Al Adawi, hal. 86-87. Berikut adalah beberapa poin yang harus diajarkan juga kepada anak untuk menumbuhkan akidah dan akhlak yang baik sehingga anak-anak menjadi shaleh dan shalehah Contoh yang Baik Ketika anda menginginkan anak-anak yang shaleh, maka akan lebih baik jika kita memberikan contoh yang baik terhadap mereka. Jangan terus-tersuan mendikte anak menjadi seperti yang anda inginkan, jika kita sendiripun tak mampu menjadi panutan yang baik untuk seorang anak adalah peniru, mereka akan meniru dan mengadaptasi semua hal yang terjadi dan mereka lihat dilingkungannya. Dengan memberikan contoh yang baik diharapkan anak-anak akan mampu mencontohnya dan mengaplikasikan perbuatan yang baik dalam kehidupan mereka sehari-hari. Baca Juga 4 Ide Dekorasi Aqiqah Suasana Islami Melalui Pendidikan dan Pergaulan Seringkali besar harapan kita terhadap anak-anak agar mereka bisa tumbuh menjadi apa yang orangtuanya inginkan. Keinginan tersebut tentunya merupakan harapan dimana anak-anak mereka bisa menjadi seseorang yang berakhlak baik, berbudi pekerti yang luhur dan lain sebagainya. Hanya saja, harapan ini harus sebanding dengan apa yang ada dan terjadi dalam kehidupan nyata. Ketika anda menginginkan anak-anak yang shaleh, maka akan lebih baik jika kita memberikan contoh yang baik terhadap mereka. Jangan terus-tersuan mendikte anak menjadi seperti yang anda inginkan, jika kita sendiripun tak mampu menjadi panutan yang baik untuk mereka. Kecenderungan seorang anak adalah peniru, mereka akan meniru dan mengadaptasi semua hal yang terjadi dan mereka lihat dilingkungannya. Dengan memberikan contoh yang baik diharapkan anak-anak akan mampu mencontohnya dan mengaplikasikan perbuatan yang baik dalam kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu, dengan menjadi tauladan yang baik untuk anak-anak maka tidak ada alasan untuk mereka menolak perintah atau nasihat para orangtuanya. Baca Juga 5 Nama-Nama yang Disunnahkan Untuk Anak Membangunkan Anak di Waktu Subuh Seseorang yang bangun diwaktu subuh seringkali diidentikan dengan orang-orang shaleh yang taat dalam hal beragama, bahkan orang dewasapun masih banyak yang sulit bangun diwaktu ini untuk melaksanakan shalat subuh. Untuk itulah, tidak ada salahnya biasakan anak untuk bangun diwaktu subuh dan segera tunaikan ibadah shalat subuh. Hal ini tentunya perlu dibangun dan dibiasakan saat anak masih berusia dini agar nantinya kebiasaan ini terbawa hingga mereka besar nanti. Akan ada banyak rintangan yang mungkin ibu hadapi ketika menerapkan kebiasaan bangun subuh pada anak-anak, salah satu faktornya adalah tidak tega membangunkan mereka yang masih terlelap tidur atau bahkan si anak rewel karena masih mengantuk. Namun percayalah, jika dibiasakan perlahan namun pasti hal ini akan terasa lebih mudah. Baca Juga Syarat Kambing Aqiqah Yang Harus Kamu Ketahui Anak Berwisata Islami Dewasa ini meskipun masih berusia begitu kecil, orangtua lebih senang membawa anak-anak mereka ke mall dan memperkenalkan berbagai macam hal baru pada anak-anaknya. Namun tanpa disadari wisata islami seringkali diabaikan karena kesenangan dunia yang begitu menggoda. Untuk itu, mulailah merubah segala kebiasaan yang kurang berguna, daripada terlalu sering mengajak mereka berwisata ke mall atau mengunjungi tempat-tempat wisata yang berharga mahal, ada baiknya jika bunda mengajak anak-anak berwisata islami seperti bersafari ke mesjid-mesjid. Selain memperkenalkan mereka pada sesuatu yang baru, hal ini akan semakin menumbuhkan kecintaannya terhadap agama dan ketaatannya kepada Tuhan. Baca Juga 4 D0’a Aqiqah Terlengkap dan Sesuai Sunnah Hanya Disini Batasan Aurat Pada Anak Sejak Mereka Kecil Umumnya saat ini banyak anak yang memilih mengenakan model pakaian yang baru dan sesuai dengan perkembangan zaman tanpa memperdulikan syariat dan aturan berpakaian dalam Islam yakni dengan menutup aurat, maka tak heran jika saat ini banyak kita jumpai anak-anak berpakaian ketat, pendek dan bahkan tembus pandang. Hal ini tentunya tidak baik untuk anak-anak kita calon penerus bangsa. Untuk itulah, ajarkan pada anak batasan-batasan aurat sewaktu mereka berbusana. Demikian beberapa poin penting yang perlu sekali diajarkan pada anak untuk menumbuhkan akidah dan akhlak yang baik sehingga anak-anak menjadi shaleh dan shalehah. Semoga Allah mengaruniakan pada kita anak-anak yang menjadi penyejuk mata. Referensi Ilustrasi Bayi Muslim. Sumber Anak adalah anugerah luar biasa yang diberikan Alloh swt. kepada kita selaku orangtua. Adalah hal yang wajar apabila kita menginginkan mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang tidak hanya pintar dan cerdas, namun juga sholeh dan sholeh. Lantas, apa sajakah tips mendidik anak usia dini dan balita agar tidak hanya cerdas dan pintar, namun juga sholeh? Berikut kami sajikan artikelnya untuk Anda Diibaratkan sebuah kertas polos putih bersih tanpa noda akan diisi tinta warna apa kertas itu? Tinta hitam, tinta biru,tinta merah atau tinta emas terserah kita yang akan menggunakannya, begitu pula dengan anak tergantung cara orangtua mendidik anaknya. Mendidik anak saat usia dini sangat penting untuk masa depan anak dalam membangun pribadi dengan budi pekerti yang luhur, cerdas, pintar dan memiliki akhlak yang sholeh / sholehah. Anak sebagai generasi penerus silsilah keturunan keluarga yang menjadi pewaris seluruh harta kekayaan dari kedua orangtuanya. Cara mendidik anak saat usia dini atau balita yang salah akan menjerumuskan kedua orang tuanya baik di dunia maupun di akhirat. Cara mendidik anak kecil mulai balita hingga dewasa menjadi anak berbakti, sholeh dan sholehah bukan hal yang mudah. Diperlukan sikap setia, kasih sayang, kesetiaan dalam membesarkan anak agar kelak menjadi generasi penerus yang unggul. Baca Juga Ingin putra/putri Anda Hafal Al Quran 30 Juz Dan Terjaga Akhlak Islam-nya? Cari Informasinya Disini! 1. Utamakan Pendidikan Agama Yang Kuat Agama adalah pondasi dalam membentuk akhlak yang sholeh, perilaku dan tabiat yang mencerminkan sosok pribadi yang baik. mendidik anak dengan pendidikan agama merupakan langkah awal untuk menjadikan anak yang sholeh / sholehah. 2. Pahami Sifat Dan Karakter Anak Orangtua yang baik berusaha memahami karakter anaknya. Ada anak yang sejak awal menunjukan karakter tertutup dan pemalu, ataupun periang dan penuh percaya diri. Sebaiknya perlakukan mereka sesuai dengan karakternya dan jangan memaksakan anak untuk menjalani karakter lain. Atau memaksanya melakukan sesuatu yang dia belum merasa siap. 3. Hargai Perilaku Anak Menghargai setiap perilaku baik anak sebanyak-banyaknya dan usahakan untk menghukumnya sesedikit mungkin. Jika anak melakukan kesalahan, jangan langsung dimarahi. Tapi gali alasan dia melakukannya, serta ajak dia berpikir apakah itu baik atau tidak. Bersikaplah tenang, karena pada dasarnya setiap perilaku anak adalah proses menemukan jatidiri atau identitas dirinya. Dengan cara ini, anak mengerti dan Anda bebas stres. Anak usia satu sampai dua tahun adalah usia yang segala perilakunya msaih bersifat eksplorasi. Maka berikanlah kesempatan itu, karena ini sangat bermanfaat untuk perkembangan otaknya. 4. Ajak Anak Berbicara Dalam Diskusi Ingin anak yang pemberani dan punya sifat memimpin? Libatkan ia dalam diskusi keluarga, dengarkan dan hargai pendapatnya. Lakukan itu sejak dia kecil, agar ingatan itu tertanam diingatannya. Diskusikan banyak hal dengannya mulai dari memilih makanan, baju, berwisata ke mana, sampai sekolahnya sendiri. Hal ini penting untuk membentuk rasa percaya dirinya. Dengan kebiasaan ini, anak juga akan terbiasa dengan penyelesaian masalah secara bersama-sama. 5. Manfaatkan Waktu Bersama Anak Jika Anda orangtua yang bekerja, maka pintar-pintarlah mempergunakan kesempatan terbatas untuk berkomunikasi dengan anak Anda seefektif mungkin. Sambil bercanda, usahakan mendapatkan pembicaraan yang “berisi”. Misalnya, ajaklah anak mengobrol dengan santai tentang berbagai hal ketika Anda mengantar dia ke sekolah. Gunakan juga kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai positif ketika Anda menemani dia menonton hiburan. Mengajak diskusi selalu bisa diawali dengan pertanyaan-pertanyaan yang unik dan mungkin bikin dia geli misalnya. Baca Juga Ingin putra/putri Anda Hafal Al Quran 30 Juz Dan Terjaga Akhlak Islam-nya? Cari Informasinya Disini! 6. Sediakan Waktu Bersama Anak Meluangkan waktu khusus untuk berdua dengan anak merupakan hal yang penting untuk menumbuhkan ikatan batin antara Anda dan anak. Manfaatkan kesempatan berdua untuk memahami dan mendekatkan diri dengan anak. Anda bisa memanfaatkan waktu tersebut mulai dari saat membangunkan atau mengantarkannya tidur, bermain bersama, menonton televisi bersama, pergi bersama ke tempat-tempat menarik, dan banyak lagi. 7. Ajarkan Anak Untuk Bersikap Disiplin Jika anak sedari kecil dibiasakan untuk disiplin, maka dia akan menjadi pribadi yang teratur setelah dewasa. Terapkan mulai dari hal-hal yang kecil, seperti menggosok gigi, mencuci kaki, merapikan tempat tidur setelah bangun pagi, dab. Sangat baik untuk membiasakan hidup mereka lebih teratur setelah dewasa. Terapkan disiplin secara konsisten. Jika anak melalaikannya, tidak ada salahnya Anda memberikan sangsi. 8. Berilah Contoh Teladan Yang Baik Anak adalah peniru yang ulung, maka berhati-hatilah dalam bertingkah laku dan menjalankan kebiasaan. Anak usia emas 0-5 Tahun memiliki daya ingat yang sangat kuat, jadi apapun yang Anda lakukan bisa menjadi modalnya dalam berperilaku ketika dewasa. Dia belajar berperilaku melalui pengamatannya pada perilaku orang tuanya. Maka berperilakulah yang baik dan hindarkan kata-kata kotor, karena apa yang kita ucapkan dan kita lakukan merupakan modal bagi anak kita dalam berperilaku dan berucap. 9. Komunikasi Yang Baik Terhadap Anak Komunikasikan dengan jelas dan lembut. Ketika Anda memberikan perintah kepada anak. Berikan perintah yang jelas dengan kalimat yang tegas untuk menghindari kebingungannya. 10. Sabar Dan Tahan Amarah Juga Emosi Kepada Anak Perilaku anak kadang membuat orangtua kesal dan jengkel. Sebagai orang tua harus bersikap sabar dihadapan anak, jangan sampai anak menjadi bahan omelan, luapan emosi atau bahkan sampai membuat kita tidak menghiraukan dan memperhatikannya. Demikian tips mendidik anak usia dini dan balita agar pintar, cerdas dan sholeh/sholehah. Mudah-mudahan bermanfaat. Wallohu a’lam bishshowab. Disalin dan ditulis ulang dari artikel berjudul, “Cara Mendidik Anak Usia Dini Balita Agar Cerdas Pintar Dan Soleh”, oleh Save Save Save Save Save Save Save Save Save Save Save Save Save Save Save Save
Rahasia Mendidik Anak Sholeh dan Berkarakter IslamiIntroductionMengapa?Tips Mendidik Anak Menjadi Anak SholehManfaat Mendidik Anak Menjadi Anak SholehKesimpulanFrequently Asked Questions FAQ Rahasia Mendidik Anak Sholeh dan Berkarakter Islami Memiliki anak yang berkarater baik dan sholeh menjadi impian setiap orang tua. Namun, terkadang cara mendidik yang tepat sulit untuk dilakukan. Pengaruh lingkungan dan pergaulan di luar sana kerap membuat anak sulit untuk mengikuti nilai-nilai moral dan karakteristik yang baik. Tanpa disadari, kegagalan dalam mendidik anak dengan nilai-nilai moral yang benar dapat membuat mereka menjadi pribadi yang tidak tepat dan tidak sesuai harapan. Dalam banyak kasus, orang tua membutuhkan bantuan dalam menemukan cara tepat untuk mendidik anak-anak mereka. Tapi, bagaimana caranya? Introduction Dalam Islam, mendidik anak menjadi anak yang sholeh dan berkarater baik menjadi kewajiban setiap orang tua. Sebagai kepercayaan yang dipegang teguh, agama Islam memiliki banyak nilai-nilai moral dan karakteristik yang bagus untuk dijadikan pedoman dalam mendidik anak. Mengapa? Pendidikan agama menjadi penting dalam mendidik anak. Anak-anak yang dididik dengan nilai-nilai Islam memiliki kecenderungan untuk lebih tenang, lebih sabar, dan lebih santun dalam pergaulan sehari-hari. Dalam Islam, anak-anak diajarkan untuk menghormati orang tua, dan ini adalah nilai yang penting dan tidak bisa diabaikan. Walaupun begitu, banyak faktor yang bisa berkontribusi dalam menurunkan tingkat moral dan karakteristik yang baik pada anak. Bahkan, lingkungan sekitar seorang anak juga dapat berdampak besar pada perkembangan moral dan karakteristik mereka. Tujuannya adalah untuk membangun pondasi yang baik pada tiga pilar utama akidah iman, akhlak moral, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini akan membantu anak-anak dalam membangun karakter, kepribadian, dan sikap hidup yang baik dan benar. Tips Mendidik Anak Menjadi Anak Sholeh Berikut ini adalah beberapa tips mendidik anak agar mereka menjadi anak yang sholeh dan berkarakter Islam Membiasakan anak untuk beribadah secara teratur Sejak kecil, ajarkan anak untuk beribadah secara teratur. Dengan begitu, anak-anak dapat mengenal dan mencintai Tuhan dengan baik. Selain itu, hal ini juga akan membantu anak memiliki moral dan karakter yang baik. Memberikan tauladan yang baik Sebagai orang tua, kita harus menjadi tauladan yang baik bagi anak-anak kita. Jangan lupa untuk selalu memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Nenek moyang yang baik Salah satu hal yang mempengaruhi pembentukan karakteristik anak adalah nenek moyang mereka. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memberikan contoh-contoh positif tentang nilai-nilai moral yang baik dari nenek moyang kita Mengenalkan anak pada lingkungan yang tepat dan baik Lingkungan mempengaruhi pembentukan karakteristik dan moral anak. Sebisa mungkin, ajaklah anak-anak kita untuk bergabung dengan berbagai komunitas yang baik dan bermanfaat. Dalam hal ini, lingkungan pergaulan yang baik dapat membantu membentuk karakteristik dan moral anak-anak kita. Doa Jangan lupa untuk selalu mendoakan anak-anak kita setiap hari. Doa adalah senjata utama bagi orang tua dalam mendidik anak menjadi anak yang sholeh dan berkarakter baik. Selalu berlindung pada Tuhan agar anak-anak kita selalu diberikan perlindungan dan kebahagiaan di setiap langkah mereka. Manfaat Mendidik Anak Menjadi Anak Sholeh Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa kita rasakan ketika anak-anak kita menjadi anak yang sholeh dan berkarakter baik Menjadi kunci kesuksesan Anak-anak yang dididik dengan nilai-nilai moral yang baik memiliki lebih banyak peluang untuk sukses dalam kehidupan. Mereka memiliki kepribadian dan sikap yang positif, dan ini akan membantu mereka dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan di masa depan. Mencegah perilaku buruk Anak-anak yang memiliki karakteristik yang baik dan moral yang benar selalu menghindari perilaku buruk seperti penggunaan narkoba, bahaya rokok, dan perilaku menyimpang lainnya. Tumbuh dalam lingkungan yang baik Anak-anak yang dididik dengan nilai-nilai Islam cenderung menumbuhkan kualitas hidup mereka dengan lingkungan yang baik, sehingga memungkinkan mereka untuk tumbuh sebagai orang yang mandiri dan merdeka. Cintai dan hormati orang tua Anak-anak yang dididik dengan nilai-nilai Islam tumbuh dengan rasa cinta dan hormat terhadap orang tua mereka. Hal ini sangat penting dalam memperkuat ikatan keluarga dan keakraban antara orang tua dan anak. Kesimpulan Dalam mendidik anak, kita harus selalu menjaga nilai-nilai moral dan karakteristik yang baik. Sebagai orang tua, kita harus memberikan contoh yang baik, memberikan tauladan yang baik, memperkenalkan anak pada lingkungan yang baik, dan selalu berdoa untuk anak-anak kita. Dalam hal ini, pendidikan agama menjadi sangat penting untuk dilakukan dalam meningkatkan karakteristik dan moral anak-anak kita. Frequently Asked Questions FAQ Apakah anak gulung tikar ketika mengikuti nilai-nilai moral yang baik? Tentu saja tidak. Sebaliknya, mereka akan tumbuh menjadi anak yang lebih baik dan berkarakter tinggi. Anak-anak yang tumbuh dengan nilai-nilai moral yang baik cenderung memiliki kebiasaan teratur dan disiplin dalam hidup mereka. Mereka selalu mengerjakan tugas mereka dengan teliti dan selalu menjaga kesehatan mereka dengan baik. Bagaimana jika orang tua kesulitan mendidik anak menjadi anak yang sholeh? Jangan takut untuk mencari bantuan dan dukungan dari orang lain. Anda dapat mencari bantuan dari tokoh agama dan masyarakat, atau bahkan bergabung dengan kelompok-kelompok yang membahas tentang pendidikan anak. Tidak ada hal yang lebih penting daripada mendidik anak dengan benar. Apa yang harus dilakukan ketika anak-anak berusaha keluar dari jalur yang benar? Ketika ada kecenderungan bahwa anak-anak kita berusaha keluar dari jalur moral yang benar, jangan takut untuk mengambil berbagai langkah langkah yang tepat. Anda dapat memberikan contoh baik dan tauladan yang baik, anda dapat meminta bantuan tokoh agama dan masyarakat atau bahkan pengacara dan psikolog jika situasi benar-benar buruk. Penutupnya, mendidik anak dengan nilai-nilai moral dan karakteristik yang baik adalah kewajiban setiap orang tua. Ini penting untuk dilakukan agar anak-anak kita tumbuh menjadi orang yang berkarakter baik dan memiliki peran yang positif di masyarakat. Semoga tips ini dapat membantu Anda dalam mendidik anak Anda menjadi anak yang sholeh dan berkarakter baik.
cara mendidik anak menjadi sholeh